MUARO JAMBI- Agar para pegawai honorer di lingkup Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, sejahtera, Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kabuapten Muaro Jambi usulkan kenaikan insentif, karena menurut penilaian dewan gaji yang mereka (pegawai honorer-red) di Muaro Jambi tidak sebanding dengan pekerjaan yang mereka emban setiap hari kerja. Hal ini di nilai oleh Usman Halik dari Fraksi PDIP.
' Gaji yang mereka terima saat ini sangat tidak mencukupi kebutuhan mereka', terang Usman Khalik kepada awak media.
Oleh karena tidak mencukupi, Usman khalik minta Pemerintah Daerah Kabupaten Muaro Jambi untuk mempertimbangkan kembali atas gaji yang mereka terima saat ini.
Ditambahkan Usman, yang paling diprioritaskan saat kondisi wabah Covid-19 saat ini ialah tenaga honorer di Dinas Kesehatan, karena mereka berjuang bekerja dengan mempertaruhkan nyawa dan keluarga dirumah. Kemudian selain itu tenaga pengajar yang masih berstatus honorer juga patut diperhatikan penghasilannya.
Dalam bidang pendidikan dijelaskannya bahwa di Kumpeh ada 27 sekolah dan hanya 54 orang guru yang berstatus pegawai negeri, sedangkan sisa dari guru yang ada disana menyandang status honorer. Jika mereka dibayar Rp.6000-, /per Jam, maka jika dikalkulasikan selama 24 jam/ per minggu dan di kalikan 30 hari, artinya mereka cuma menerima hasil Rp. 600.000-,/ per bulan. Seharusnya tenaga honorer seperti ini digaji paling sedikit Rp.1,5 juta/ per bulannya. Harap Usman Khalik.
“ Pada KUA-PPS tahun 2021 nanti, kami minta pada bupati dan Kepala TAPD, untuk bisa menambahkan anggaran Insentif pada guru-guru honorer dan tenaga kesehatan berdasarkan tingkatan-tingkatan mereka,” Tandasnya. (red)
Editor : ( Rd.Wahyudi )
Komentar
Posting Komentar